SentraClix
peluang usaha
DbClix

Kamis, 28 Oktober 2010

28 Oktober 2010, Saatnya Bangkit Kembali di Kesempatan 82



Pagi ini saya baru menyadari bahwa hari ini adalah hari yang sangat bersejarah untuk bangsa Indonesia. Saya mulai menyadari tentang hal tersebut ketika sedang membuka facebook dan melihat-lihat status yang dibuat oleh teman-teman. “Hari Sumpah Pemuda. It’s time to wake up”, “Selamat memperingati hari sumpah pemuda”, “Gemakan Sumpah Pemuda dan Tetap Bersatulah Indonesiaku”, dan kalimat-kalimat lain yang menjelaskan bahwa hari ini adalah Hari Sumpah Pemuda. Kesadaranku mengenai hal ini semakin diperjelas ketika saya melihat kalender di salah satu sudut dinding ruang tamu. Ternyata benar bahwa hari ini adalah hari Kamis, 28 Oktober 2010.


Aku juga semakin yakin ketika melihat berita di salah satu website berita yang memaparkan tentang kegiatan-kegiatan yang terjadi di hari ini. “ Hari sumpah pemuda diwarnai aksi unjuk rasa mahasiswa”, “ Lomba Xl Sumpah Pemuda”. Sumpah Pemuda Dunia Maya”, dan berita lain yang isinya sama saja.

So, I’m Sorry for that. I nearly forgot that.


Kini saya berpikir tentang bangsa ini setelah 82 tahun pendeklarasian Sumpah Pemuda. Apakah bangsa ini semakin berkembang sejak hari itu atau malah bangsa ini semakin merosot ke jurang kehancuran?
Pertanyaaku ini sedikit dijawab oleh hal-hal yang tadi telah membuatku sadar tentang hari ini. Ternyata kekuatan dari Sumpah Pemuda hanya dirasakan sesaat saja oleh sebagian pihak. Atau malahan hanya dianggap hal yang biasa-biasa saja oleh orang-orang yang lainnya.

28 Oktober tiap tahun hanya sebagai hari untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, tidak untuk yang lain. Semangat untuk membangun bangsapun hanya berkobar-kobar di hari itu, selanjutnya tidak. Setiap tahunnya diisi dengan Upacara Pengibaran Bendera dan Pembacaan Naskah Sumpa Pemuda, pelaksanaan lomba berkaitan dengan Hari Sumpah Pemuda, dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjukkan semangat Sumpah Pemuda. Dari tahun ke tahun juga seperti itu, tapi semangatnya juga hanya sampai di situ saja. Tidak ada kegiatan-kegiatan lain yang menunjukkan kelanjutan dan perwujudan semangat yang pernah berkobar-kobar saat 28 Oktober.

Hari inipun masih diisi dengan kegiatan-kegiatan yang sama pada 28 Oktober tahun-tahun sebelumnya. Tidak ketinggalan juga kegiatan-kegiatan yang baru, seperti kegiatan demonstrasi beberapa kelompok orang dan para mahasiswa mengenai pemerintahan sekarang ini yang telah memasuki masa jabatan 1 tahun pemerintahan SBY dan wakil-wakil rakyat yang lainnya. Mengenai hasil kerja dan rencana-rencana pemerintah yang dianggap kurang memuaskan dan merugikan masyarakat.

Hal yang mungkin sedikit baru adalah kegiatan para Facebookers dan Tweeters. Mereka ikut serta dalam memeriahkan hari Sumpah Pemuda kali ini dengan menulis status-status yang menunjukkan rasa semanga mereka pada 28 Oktober ini. Semangat itu entah benar-benar semangat Sumpah Pemuda atau hanya semangat “hangat-hangat kotoran ayam’, semangat yang hanya ikut-ikutan dan hanya ada pada saat itu.

Kegiatan lain yang tidak ketinggalan adalah aksi sosial untuk penggalangan sumbangan sukarela bagi saudara-saudara kita yang tengah mendapatkan musibah bencana alam. Saudara kita di Sleman Jogjakarta yang baru saja mengalami bencana gunung api dan yang ada di Kep. Mentawai, Sumatera Barat, sementara masalah banjir bandang di Wasior, Papua Barat belum terselesaikan. Tidak ada yang mengira bahwa di saat bangsa kita tengah memperingati hari-hari bersejarah bagi bangsa kita.

Sungguh sangat menyedihkan bangsa kita saat ini. Di saat bangsa sedang memperingati Sumpah Pemuda dan berusaha mengembalikan semangat-semangat para pemuda di masa-masa itu, kita dihadapkan pada masalah-masalah yang ada. Di saat masalah pemerintahan yang begitu mengganggu kestabilan bangsa ini belum juga terselesaikan, muncul masalah bencana alam yang makin menambah penderitaan masyarakat.

Dengan keadaan bangsa saat ini, mungkin kita menganggap bahwa sangat sulit bagi kita untuk memunculkan dan mengobarkan semangat Sumpah Pemuda yang perlahan mulai pudar. Kita akan sangat sulit membangun kembali bangsa kita ini. Namun, jika kita lihat semangat-semangat para pemuda saat ini untuk ikut serta dalam memperingati 28 Oktober kali ini, kita yakinkan hati kita bahwa kita dapat membangun bangsa ini sedikit lebih maju kedepan walaupun kita tengah dihadapkan pada masalah-masalah. Mari kita jaga semangat kita yang ada pada saat ini, dengan semangat itu kita mulai pekerjaan untuk mengembangkan bangsa sesuai dengan kemampuan dan profesi kita masing-masing.
Mari kita bangkit pada kesempatan yang datang yang ke-82 kalinya. Kesempatan kali ini tidak akan datang lagi....

. . .. Don’t give up, but keep your spirit burn your heart and do your best. . . ..

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger