SentraClix
peluang usaha
DbClix

Minggu, 24 Oktober 2010

Pria-pria Perjaka Gondrong Dan Perlengkapan Bayi



Baru saja saya dan teman-teman mengalami pengalaman yang tidak biasanya. Pengalaman ini bisa dikatakan pengalaman yang sangat berkesan dan sangat lucu. Tapi ada juga teman yang lain mengatakan bahwa pengalaman ini adalah pengalaman yang sedikit memalukan. Terserahlah, apa yang anda rasakan jika anda di pihak kami, yang merasakan pengalaman ini. Yang jelas, saya sendiri menganggap pengalaman ini adalah pengalaman yang sangat berkesan dan sangat menarik.

Hal ini terjadi Senin, 18 Oktober 2010 ketika saya dan beberapa dari teman kampus berencana menjenguk istri teman kami yang baru saja melahirkan anak pertama mereka. Setelah kami berkumpul semua, kamipun langsung berangkat ke rumah sakit.

Di perjalanan, kami merasa ada sesuatu yang kurang. Setelah dipikir-pikir, ternyata memang ada yang kurang. Hadiah untuk si kecil. Yeah, that’s it. . . Kamipun mulai berdiskusi di salah satu ujung jalan tentang hadiah yang akan dibawakan si kecil. Ada banyak pendapat yang keluar dari pikiran saya dan teman-teman tentang permasalahan hadiah ini. Ever,” tidak usah repot-repot. Yang penting kita dating menjenguk sebagai saudara.”(halah, penjilat. hahaha). Jhon,” popok, susu, kereta bayi, dan semua yang berbau bayi”(apa?? Gimana cara bawanya kalo semuanya?). Dwison,”bagaimana kalau buah-buahan ??”(anak baru lahir mau makan buah?? impossible). Anto Kotor,” boneka saja, lebih simple”(untuk apa anak yang baru lahir dikasih boneka?? Untuk menakut-nakuti?? hehehe). Arlen,” perlengkapan bayi saja. Pasti berguna”. (kayaknya bisa!!!!). Saya,”terserahlah,yang penting anda senang”. Setelah berdiskusi agak lama, kami sepakat untuk membawakan perlengkapan bayi saja. Bentuknya dan jenisnya, nanti sajalah dilihat setelah tiba di tempat penjualan perlengkapa bayi. Kamipun berangkat ke tempat terdekat yang menjual perlengkapan bayi.

Dalam perjalanan ke toko(kayaknya bukan toko deh. Tapi apalah yang penting sejenisnya. hehe), tak disangka Jhon ditahan oleh seorang polisi, padahal motor yang dikendarai Jhon dan Ever berada di antara motor yang dikendarai Dwison dan Arlen. Kok bisa yach?? Dwison,”Jhon lagi kena sweeping orang jelek”. Ever,” polisinya lagi butuh duit, jadi dia sweeping motor yang disangka tidak punya STNK”. Saya,” makanya jangan berwajah-wajah mirip pencuri, nanti sering kena sweeping”. Hahaha, itu sich masalah Jhon, derita Jhon.

Kita kembali ke masalah sebelumnya. Sesampainya di tempat penjualan yang dituju, kamipun mencari tempat stan perlengkapan bayi. Dapat, di sana.. Kamipun menuju stan tersebut dan memilih yang mana yang akan dibeli. Sepertinya ada yang aneh. Kayaknya ada yang ganjal saat sekelompok pria-pria gondrong perjaka berada di stan perlengkapan bayi sedang mencari perlengkapan bayi. Waduh gawat!! Kayaknya banyak yang liatin nich?? Wahahaha. . . . cuek ajalah, yang penting bisa dapat yang dicari.



Kayaknya semua belum ahli dalam memilih perlengkapan bayi yang cocok. Pilih sajalah yang bagus menurut selera masing-masing. Ternyata semua menyeleksi dengan begitu seksama, dari kualitas, merek, kegunaan, hingga harganya. Entah mengapa, semua yang kami perlengkapan yang kami pilih berwarna pink semua. Mungkin karena pink indentik dengan warna wanita, si kecil yang akan dikunjungi ke rumah sakit kan perempuan. Setelah terkumpul dalam sebuah keranjang, saatnya membayar di kasir. Semoga saja semuanya bermanfaat buat the little baby. Siapa yang mau ke kasir? Pasti kasirnya liat-liat sinis sambil senyum-senyum melihat gondrong membeli perlengkapan bayi. Buat apa, coba? Ih, pria-pria gondrong perjaka aneh!!!! Wahahaha ………

Untung ada Arlen dan Antho Kotor yang bersedia ke kasir untuk membayar semua yang telah kami pilih tadi. Mungkin mereka sudah kebal dengan hal-hal aneh yang terlintas di pikiran orang-orang tentang mereka dan perlengkapan bayi yang mereka bawa. Selamat berjuang teman-teman semoga tidak ada pertanyaan-pertanyaan aneh yang kalian dapat dari si kasir.

Akhirnya Arleen dan Antho sudah membayar barang kami dengan selamat tanpa ada sesuatu yang menghambat mereka sepanjang perjalanan menuju kasir hingga berkumpul bersama-sama dengan kami di depan penitipan barang. Saatnya berangkat ke rumah sakit dan tinggalkan rasa-rasa yang aneh tentang “Pria gondong dengan perlengkapan bayinya”. Catherine Booth, we are coming. . . A sweet little baby, wait us . . .

Selamat buat teman kami yang sudah menjadi ayah. Semoga menjadi ayah yang bisa mendidik si kecil dengan baik. We always support you, friend. May God always bless your new family, now and forever. Amen. . .

Saatnya saya berusaha, menyusul teman saya menjadi seorang ayah. Hehehehe. . . doakan yach???

2 komentar:

Christine Adytia mengatakan...

hahhaahh.
dasar para lelaki sarap tak tau malu..
sudah2 mi jatuhkan harga dirimu itu santho..

Unknown mengatakan...

bukan menjatuhkan harga diri mbak....
tapi menaikkan harga diri. Belum tentu yang lain mau lakukan apa yang kami lakukan untuk memilih perlengkapan bayi bagi kemanakannya....
hahahhaa (tongan tho?)

Posting Komentar

 
Powered by Blogger